Jakarta – BASIS |
Kepala Biro Penerangan Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono menjelaskan, Kepolisian mendukung penuh keputusan pemerintah pada rapat terbatas dan rapat eselon l dengan kementerian.
Dengan adanya kebijakan untuk tidak mudik, Polri akan melakukan Ops Ketupat pada hari pertama bulan ramadhan sampai dengan H+7 lebaran.
Polri dibantu TNI akan membuat 2.582 pos yang terbagi dalam 3 pos yaitu : pos PAM sebnayak 1.792 loakasi yang nanti dalam pos tersebut terdiri dari beberapa personel TNI-Polri untuk mencegah kejahatan, pos Pelayanan sebanyak 745 lokasi yang terdiri dari beberapa instansi terkait sperti Dokter dan pos terpadu. Nantinya operasi ini akan dirincikan oleh Asops Kapolri. Metode yang digunakan adalah persuasif humanis dengan santun kepada setriap pengguna jalan.
Hal ini dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protokol Covid-19 dengan melakukan physical disatancing, menggunakan masker, dll.
Dalam kegiatan larangan mudik ini tidak akan ada penutupan jalan tol dan jalan arteri, artinya semua jalan akan tetap dapat dilewati. Namun jika masyartakat tetap mudik maka akan dilakukan penindakan oleh anggota.
Polri telah membentuk Satgas Begal dan Preman yang akan dilakukan oleh masing-masing Polda yang dikepalai oleh Direktur Reserse Kriminal Umum.
Reporter : hen
Pertemuan Wakil Tetap Republik Indonesia OKI dengan Wakil Tetap Pakistan
Jeddah, Harian Basis - Wakil Tetap Republik Indonesia OKI telah berkunjung ke kantor Wakil Tetap Pakistan Amb. Syed Mohammad Fawad...