JAKARTA – BASIS |
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono menutup program keselamatan 2020 tahap l. Program ini merupakan kebijakan Presiden Joko Widodo dalam memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Program yang didelegasikan ke Polri ini, kemudian diimplementasikan oleh Korlantas Polri. Mereka yang menerima manfaat program keselamatan 2020 adalah Pengemudi bus, pengemudi truk, pengemudi taksi, pengemudi angkot, ojek konvensional, penarik andong, kernet, pengemudi bajaj, pengemudi bemo, pengemudi kendaraan rental, dan penarik becak di seluruh wilayah Indonesia dengan mengikuti pelatihan lalu lintas yang nantinya akan mendapatkan bantuan uang senilai Rp 600 ribu selama 3 bulan.
Program keselamatan tahap 1 sudah dimulai sejak 15 April dan berakhir pada 15 Mei 2020. Program ini menyasar 197.256 ribu pengemudi di 34 Polda seluruh Indonesia.
Istiono mengungkapkan program keselamatan 2020 ini digelar untuk membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 khususnya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Namun, bala bantuan ini juga disertai dengan pelatihan yang dapat mengasah kemampuan pengemudi dalam berlalulintas.
“Tetap 1 ini sudah selesai. Ini akan disambung lagi dan melaksanakan program ini yang sudah jalan. Tentang materi tetap saja, berkembang di lapagan, yang utamanya adalah masalah Covid-19,” ucap Istiono di KAWASAN Cipayung, Jakarta Timur, Senin (18/5/2020).
Jenderal bintang dua ini menambahkan melalui program keselamatan 2020 ini, hubungan polisi dan masyarakat khususnya dalam lalulintas dapat terjalin lebih erat. Dengan begitu, polisi akan lebih mudah untuk menerima masukan atau keluhan para pengemudi ini dalam mengatasi masalah.
“Kemudian juga selain mengedukasi juga sebuah proses lebih merekatkan hubungan polisi dengan masyarakat yang dididik ini. Ini lebih menguntungkan apa yang diharapkan dan keinginan masyarakat bisa disampaikan disitu, oleh karena itu, apa-apa yang kemudian terjadi di komunitas pun bisa tersampaikan dan bisa terakomodir sehingga terpecahkan masalah berkaitan dengan kesehatan,” ucap Istiono.
Usai tahap pertama ini, Korlantas akan melanjutkan program tahan 2 yang dimulai pada 2 Juni 2020. Program Keselamatan tahap 2 ini dimulai setelah operasi ketupat 2020 berakhir pada 31 Mei 2020.Selanjutnya, pada tahap 3, Korlantas akan memulai pada 16 Juni sampai 15 Juli 2020. Di tahap ke-2 dan ke-3 ini, Pengemudi akan langsung mendapatkan bantuan yang ditransfer ke rekening masing-masing.
Program ini menyiapkan anggaran Rp 360 miliar dari anggaran Polri. Setiap pengemudi yang menerima bantuan ini harus mengikuti pelatihan program keselamatan yang tersebar di 34 Polda dengan metode e-learning dan pemutaran video training soal keselamatan berlalulintas. Nantinya, bantuan uang Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan akan diperoleh dalam bentuk tabungan yang difasilitasi oleh Bank BRI.
“Para pengemudi ini telah mendapatkan dana sebesar 600 ribu per bulan selama 3 bulan dalam bentuk tabungan yang difasilitasi dengan kartu debit BRI. Syarat untuk terdaftar dalam program keselamatan 2020, setiap calon penerima bantuan harus mengikuti program pelatihan oleh Polri di 34 provinsi melalui polda dengan metode e-learning dan pemutaran video training serta pertemuan terbatas dengan mengutamakan phsycal distancing,” tutur Istiono.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan program keselamatan 2020, Syahroni mengaku bersyukur mengikut program ini. Supir angkot di kawasan Jakarta Timur ini juga mengaku persyaratan untuk mengikuti program ini tidaklah sulit.
“Alhamdulillah, sangat membantu. Enggak sih (persaudaraan enggak sulit), cuma e-KTP sama ikut pelatihan aja,” kata Syahroni.
Reporter : Hen
Duvhumas Polri
Kompolnas RI Apresiasi Langkah Cepat Polda NTB dalam Kasus Kekerasan Seksual IWAS
Jakarta, HarianBasis - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Gufron, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan responsif yang dilakukan Kepolisian Daerah...