BASIS-JAKARTA I Pemerintah kembali menyampaikan bela sungkawa karena pasien Covid-19 yang meninggal masih bertambah. Jumlah pasien meninggal itu tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia.
”Kami sangat berduka dengan masih adanya saudara kita yang terpaksa harus meninggal karena penyakit Covid-19. Kami mencatat jumlahnya sudah merata hampir di semua provinsi dan kita meyakini ini masih akan terus terjadi,” katanya, pada konferensi pers di gedung BNPB, Jakarta, Selasa (14/4).
Ini keprihatinan yang sangat mendalam bagi negara. Ia melanjutkan Presiden Joko Widodo telah menetapkan status pandemi Covid-19 sebagai suatu bencana non alam berskala nasional.
Status ini memberikan pintu bagi Kerjasama internasional yang tentunya akan mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Gubernur, Bupati, Walikota akan berperan sebagai kepala gugus tugas penanggulangan Covid-19 di daerahnya masing-masing dan memiliki wewenang untuk menetapkan kebijakan dengan memperhatikan kebijakan pusat.
Upaya penanggulangan Covid-19 sampai hari ini sudah lebih dari 30 ribu sampel yang diperiksa menggunakan PCR
”Ada 33.678 spesimen, yang sudah diperiksa ada 31.628 orang. yang positif 4.839, negatif 26.789 orang. kelompok saudara kita yang termasuk dalam kategori ODP sampai saat ini sudah tercatat 139.137 orang,” kata dr. Achmad.
dr. Achmad menambahkan faktor penyakit komorbid menjadi dasar meningkatnya meninggalnya pasien. Di antaranya karena faktor hipertensi, sesak napas karena kelainan paru-paru, asma, TBC, dan diabetes.
”Bersama-sama kita harus menyadari bahwa masih banyak ancaman penyakit di wilayah kita yang bisa menjadi faktor komorbid sehingga menambah jumlah kematian,” katanya.
Update jumlah Covid-19 hari ini kasus positif bertambah 282 total 4.839, pasien sembuh bertambah 46 total 426, dan pasien meninggal 60 total 459.
”Seperti kita ketahui bersama ini gambaran bahwa penularan di tengah masyarakat masih terjadi,” ujarnya.
Hal tersebut, kata dr. Achmad, disebabkan oleh dua faktor, pertama masih ada kasus positif tanpa gejala dan tanpa keluhan, ini yang menjadi sumber penularan.
Faktor kedua adalah masih ada masyarakat rentan tertular karena tidak mematuhi jaga jarak dalam komunikasi, dan tidak memakai masker.
”Oleh karena itu kami mengimbau masyarakat untuk disiplin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Kita ingatkan semua keluarga kita,” ucap dr. Achmad.
REPORTER: (HN)