Jakarta, Harian Basis – Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa Polri telah menjalin diskusi dengan Keuskupan Agung terkait rekrutmen anggota Polri melalui jalur rekrutmen proaktif (rekpro).
Dalam pertemuan tersebut, Keuskupan Agung memberikan saran terkait pemilihan individu berprestasi di bidang keagamaan yang memiliki potensi menjadi anggota Polri. Menurut Dedi, Polri menerima saran tersebut dengan baik, baik untuk pangkat bintara maupun anggota SIPSS (Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana).
“Kemarin dari keuskupan juga memberikan saran masukan kepada kami, untuk bisa diterima. Iya kita menerima tapi baik dari bintara maupun SIPSS (Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana),” kata Dedi dikutip Selasa (24/10/2023). Dedi menyampaikan ini dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Senin (23/10/2023).
Selain itu, Dedi menjelaskan bahwa rekrutmen proaktif telah memberikan kesempatan kepada individu seperti hafiz Al-Qur’an, juara Jambore Nasional Agama Hindu, juara Utsawa Dharma Gita, dan juara Sippa Dhamma Samalla sejak tahun 2019, yang telah diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
“Dari Biro Pengendalian Personel SSDM Polri sudah berkomunikasi dengan Kemenag, dari Kemenag sudah memetakan dari seluruh Indonesia, hafiz Qur’an itu ada 700 orang lebih. Nanti kita akan seleksi, tidak mungkin 700 orang itu akan kita terima semua,” jelas Dedi.
“Hafiz Qur’an di tahun 2023 kita terima 76 orang. Termasuk di Akpol sudah kita tes ada 6 orang, dan yang betul-betul hafiz 30 juz itu 3 orang. Kemudian dari agama Hindu, Buddha, dan dari berbagai agama yang ada di kita, ada rekomendasi dari tokoh agama, kami terima juga,” tambahnya.
Dedi kemudian menjelaskan bahwa peserta seleksi Polri yang mengikuti jalur rekpro harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang menjadi prasyarat bagi tiap warga masyarakat yang ingin bergabung dengan Polri.
(Hadi Wijaya)