Deli Serdang, HarianBasis – Pernyataan kontroversial dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Deli Serdang yang menuding Bupati terpilih bersikap arogan, justru menimbulkan pertanyaan besar di kalangan publik. Alih-alih menjatuhkan citra kepala daerah, tudingan ini justru memunculkan dugaan kuat bahwa APDESI mulai merasa “tidak nyaman” dengan ketegasan dan langkah cepat Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang dalam 100 hari pertama masa kerja mereka.
Fakta di lapangan menunjukkan, kinerja Bupati Asri Ludin Tambunan dan Wakil Bupati mendapat respons sangat positif dari berbagai kalangan masyarakat dan tokoh-tokoh Deli Serdang. Langkah-langkah berani, cepat, dan tegas yang mereka ambil dalam membenahi birokrasi dan pelayanan publik dinilai membangkitkan harapan baru bagi kemajuan Deli Serdang.
Namun di sisi lain, ketegasan tersebut tampaknya mulai “mengusik” sebagian kepala desa yang tidak menjalankan tugas dan fungsi secara profesional.tokoh pemuda Deli Serdang, Aswan Tumanggor menyebut, banyaknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mangkrak, sementara dana desa sudah banyak terserap, merupakan salah satu indikator lemahnya pengawasan dan tanggung jawab dari pihak-pihak terkait.
“Kami mendukung penuh Bupati dan Wakil Bupati untuk terus tegas. Jangan beri ruang bagi kades yang tidak becus bekerja. Sudah terlalu lama masyarakat dirugikan oleh oknum-oknum yang hanya mengejar anggaran tanpa hasil nyata,” tegas seorang perwakilan dari tokoh pemuda, saat dikonfirmasi pada Rabu di bos que, (14/5/2025)
Aswan tumanggor juga mempertanyakan posisi APDESI Deli Serdang dalam hal ini. Bukankah seharusnya mereka menjadi mitra strategis dalam membangun desa, bukan malah menunjukkan sikap reaktif yang terkesan panik saat perubahan mulai dilakukan?
Bupati Asri Ludin Tambunan sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan tersebut. Namun publik menanti, dan satu hal yang jelas: Deli Serdang butuh pemimpin yang berani bersih-bersih, bukan pemimpin yang takut mengusik zona nyaman.
(Team)