BASIS-HAMPARAN PERAK I Sangat memilukan. Namun beginilah kejadian sebenarnya yang dialami Nek Salmaniah (43). Bersama 4 anaknya Nek Salmaniah, warga Dusun 2, Desa Kota Datar, Kec.Hamparan Perak, 3 bulan tidur tanpa atap, Minggu (26/4/2020)
“Miris sekali Nek Salmaniah setelah rumahnya tertimpa pohon sawit, siang hari lewat tahun baru kemarin, tak sekalipun dirinya menerima bantuan dari pemerintah desa. Padahal Nek Salmaniah dianggap orang yang hidup di bawah garis kemiskinan,” jelas Ketua MABMI (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia) Kec.Hamparan Perak M Idris SH.
Persoalan yang menimpa Nek Salmaniah bukanlah kejadian pertama orang miskin di Hamparan Perak, yang tak menerima asupan dari negara. Padahal merekalah yang lebih pantas menerima bantuan dari pemerintah.
“Sebelumnya ada warga yang bermarga Lubis yang viral di pemberitaan karena rumah gubuknya nyaris ambruk di Desa Klambir Lima Kebun,” jelas M Idris SH yang juga Ketua Reclasseering di Hamparan Perak.
Bahkan ada orang miskin yang sedang sakit di Desa Sialang Muda bernama Wak Wedok (63) tak kunjung juga diberikan bantuan. Dan kejadian terakhir adalah rumah tak beratap Nek Salmaniah. Rumah Nek Salmaniah tak beratap akibat tertimpa oleh pohon sawit sebelah rumahnya.
“Dari beberapa kejadian tersebut, tampak terlihat kalau kades sebenarnya tak bekerja. Sehingga informasi warga miskin di daerahnya tak pernah didapat, dan malahan warga miskin tak terdata sama sekali” kata M Idris SH kepada wartawan basisgrup.
Penelusuran awak media ini, untuk menghadapi permasalahan di desa, seharusnya bisa melaksanakan rembukan desa terlebih dahulu sehingga apa saja yang dianggap sebagai persoalan dapat diselesaikan secara baik-baik.
“Misalnya dalam persoalan rumah yang tertimpa pohon sawit. Bisa saja Kades mengambil kebijakan dengan mengumpulkan uang seribu per-KK dari masyarakat sehingga permasalahan dapat terselesaikan,” ucap M Idris SH yang juga seorang penasehat hukum.
REPORTER: (TOTOK)