Polres Tanjungbalai Amankan 34 TKI Ilegal Dari Malaysia

Tanjung Balai – BASIS |
TKI ilegal dari Malaysia sebanyak 34 orang diamankan di tangkahan Gudang Blacan, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, Sumut, Kamis (28/5).
Kapolres Asahan, AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, awalnya tim gabungan Sat Pol Air Polres Tanjungbalai, Sat Pol Air Polres Asahan bersama BKO Polairud Polda Sumut melakukan patroli.
Tim patroli menerima informasi dari nelayan bahwa ada diduga TKI ilegal.
“Petugas menuju ke lokasi dan menemukan sekelompok orang yang diduga orang TKI tersebut,” katanya, Jumat (29/5).
Salah seorang yang diamankan bernama Suharmoko (29) mengaku bahwa mereka adalah TKI Ilegal dari Malaysia.
Selama ini dirinya berada di Klang, Malaysia. Dia bekerja sebagai tukang bangunan dengan sistem kontrak selama 1,5 tahun.
Karena adanya pemberlakuan lockdown di Malaysia, ia tidak bisa lagi bekerja, sehingga memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Sijabut, Air Batu, Asahan.
“Pada Selasa (26/5) saya berangkat dari rumah di Klang naik Grab dan tiba di Sikincan malam hari,” cetusnya.
Rabu (27/5) sekira jam 03.00 waktu Malaysia, dia naik ke tongkang Malaysia bersama 2 orang TKI lainnya. Dirinya membayar ongkos 850 RM (sekitar Rp 2,8 juta).
“Setelah beberapa waktu, saya dan 2 teman saya dipindahkan ke kapal tongkang Indonesia dan ternyata sudah ada puluhan TKI ilegal lainnya. Kira-kira semua 34 orang,” katanya.
Dalam perjalanannya, para TKI harus bermalam di kapal tongkang tersebut.
Hingga Kamis (28/5) sekitar pukul 20.37 WIB, ia dan teman-temannya diturunkan di atas kapal yang sedang tertambat di tangkahan gudang blacan (terasi).
Tak berapa lama mereka ditemukan tim patroli yang kemudian memeriksa barang bawaannya.
Ada 34 TKI yang diamankan, terdiri dari 28 laki-laki dan 6 wanita. Mereka berasal dari Aceh, Asahan, Batubara, Serdang Bedagai, Tanjungbalai, Jawa Tengah dan Lampung.
Para TKI ini kemudian dievakuasi ke Pos Induk di Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.
Reporter : S Sinaga