Pakpak Bharat, Harian Basis – Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mtusyuhito Solin, Dr, M.Pd Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pakpak Bharat menghadiri Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting se-Indonesia tahun 2024, di Hotel PO Kota Semarang, Jawa Tengah (27/06/2024). Temu Kerja dengan tema “Akselerasi Intervensi Serentak dalam Percepatan Penurunan Angka Stunting” ini dihadiri oleh Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardodo, yang menyampaikan bahwa prevalensi stunting pada balita di Indonesia masih jauh sangat tinggi.
Berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting adalah sebesar 24,4%, turun menjadi 21,6% pada tahun 2022 dan sedikit menurun lagi menjadi 21,5% pada tahun 2023. Meski tren prevalansi stunting mengalami penurunan, namun untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 14% di Tahun 2024, maka kita perlu bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Penanganan stunting yang terkoodinir dengan baik akan menghasilkan generasi mendatang yang kuat,sehat dan cerdas sehingga akan menaikan Human Capital Index di Indonesia, jelas dr. Hasto.
Pertemuan Temu Kerja TPPS ini adalah salah satu strategi yang melibatkan kolaborasi lintas sektor dan lintas program dari tingkat pusat hingga desa. Gerakan ini dilakukan melalui berbagai rangkaian aksi bersama seperti pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi bagi ibu hamil, balita, dan calon pengantin.
Semoga deengan komitmen dan kerja sama yang kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, tenaga kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan, kita dapat memastikan bahwa gerakan ini berjalan dengan baik dan menghasilkan data yang akurat untuk intervensi yang lebih efektif, demikian disampaikan oleh Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd di Semarang.
(FP)